Tuesday, May 31, 2011

(proposal) SKRIPSI or SKIP-SIHHH ?

Puncak dari segala puncak tugas mahasiswa itu skripsi dan untuk depe-nya dibayar pakai proposal skripsi. Ketika tiga hal utama dari proposal skripsi -judul, studi pendahuluan dan metlit- sudah ditangan, stressor yang berkaitan dengan 3 hal itu pun masih sibuk menggoda dan membuat fluktuasi semangat saya jadi naik turun. Dan lucunya, ternyata nggak cuma saya yang kelimpungan sama hal-hal yang berkaitan dengan 'teman baru' ini, teman-teman seperjuangan pun banyak yang berkicau memuja-muji si doi di twitter atau facebooknya.

Senang sih, denger kakak tingkat yang muji-muji judul kita seangkatan yang dinilai lebih variatif dan baru. Tapi selain pujian, mereka juga suka nyelipin kalimat pamungkasnya: "Udah lah, judulnya jangan yang ribet-ribet, yang standar S1 aja.." Dan gosipnya, menurut para pendahulu saya, se-idealis apapun judul kita tetap aja nantinya kita di'paksa' menurunkan harga idealisme itu. Jleb. Mereka juga bilang: "Hati-hati milih dosen pembimbing..." Yeahh, sekarang sih hanya bisa mengandalkan keberuntungan, wong tahun ini dosen pembimbing bukan kita yang milih tapi ditentuin dewan skripsi.

Hell-yeah, lupakan semua stressor itu!

Entah ini suatu insight atau malah semakin memperparah kecemasan, seorang dosen yang saja ajak diskusi kemarin sore mengatakan kalau judul saya justru lebih ke arah sosial, padahal saya -yang mengambil konsentrasi PIO- berniat mem-blend-kan antara tema industri dan sosial, tapi ternyata malah sosialnya yang menjadi dominan. Sebenarnya beliau tidak mempermasalahkan hal ini dan sah-sah saja kalau saya tetap ingin mengambil judul ini, tapi apa kabar nasib saya nanti pas sidang proposal yang justru para pengujinya itu dari dosen PIO semua, heuuu...

Tidak cukup dengan judul yang hampir overlapping antara PIO dan sosial, dosen pembimbing saya mengusulkan fenomenologis sebagai pendekatan metlit proposal saya. Jeng jeng jeng! Kalau ditelaah lagi, judul ini memang lebih pas jika disandingkan dengan pendekatan fenom, tapi saya sendiri masih ragu dengan kemampuan saya. Tentu saja stressor pun mengekor, ada yang bilang fenom beginilah, begitulah. Heuuuuu...

I remember what existentialism said that anxiety is a condition of living, so i'll try to face and make it as a challenge to grow. And now, i need someone to talk to, before i met my beloved philosophy lecturer, Mr.D...
Anyone please...? T.T

Monday, May 30, 2011

Sometimes

Sometimes you feel complete, sometimes you also feel lacked.
Sometimes you can get anything in your life easily, sometimes you also have to worked hard to get what you want.
And sometimes you dont know the reason why all this things happened...