Wednesday, April 3, 2013

The Time Keeper

Sepanjang menjadi seorang pembaca buku, saya tidak begitu tertarik dengan buku luar (terjemahan). Kecuali buku-buku Nicholas Sparks yang sebagian diangkat ke layar lebar dan menjadi favorit saya seperti The Notebook, Dear John, A Walk to Remember, Night in Rodanthe, dll.

Sampai suatu waktu, seorang teman menyarankan saya untuk membaca buku Mitch Albom. Yang saya ketahui belakangan ternyata Ia seorang penulis Amerika berusia 55 tahun dan wajah mudanya sekilas mirip dengan dosen favorit saya dikampus hehe.

Akhirnya saya beli salah satu bukunya, The Time Keeper. Gaya bahasanya sederhana. Tema yang diangkat pun begitu, yaitu tentang waktu. Tetapi berhasil membuat si pembaca begitu tergugah setelah membacanya. Menyadari bahwa setiap detik yang dimiliki begitu berharga. Mengajak kita untuk merenungi kebiasaan manusia yang seolah-olah selalu kehilangan dan kekurangan waktu dan lupa untuk berucap syukur atas kesempatan hidup dan kebahagiaan yang telah Tuhan anugerahkan.

Dari buku tersebut, ada beberapa potongan kalimat yang saya favoritkan:

"Hanya manusia yang mengukur waktu. Itu sebabnya hanya manusia yang mengalami ketakutan hebat yang tidak dirasakan makhluk lainnya. Takut kehabisan waktu."

"Waktu bukanlah suatu yang bisa kau kembalikan. Saat berikutnya mungkin merupakan jawaban atas doamu. Menolaknya berarti menolak bagian yang paling penting dari masa depan"

"Ada sebabnya Tuhan membatasi hari-hari kita. Supaya setiap hari itu berharga"

Buku ini sangat direkomendasikan, tidak hanya sebatas teman pengisi waktu luang saja tetapi bisa menjadi pencerahan bagi jiwa-jiwa yang tidak pernah puas -terutama dengan waktu.

Dan tentunya Mitch Albom ini akan masuk ke dalam deretan penulia favorit saya.

Selamat dan tetap membaca :)