Saturday, March 19, 2011

Hikmah dari Freud (baca:Froid)

Di titik jenuh dalam pencapaian diri, ada satu hal yang akhirnya menyadarkan saya tentang kesombongan dari sebuah ilmu yang didapat. Ketika itu dengan entengnya saya tertawa saat seorang teman salah menyebutkan kata 'Freud' (dia menyebutnya 'freud', sesuai dengan rangkaian huruf yang sebenarnya). Lalu masih dengan tertawa, saya meralat sebutannya itu dengan mengatakan:

"Nyebutnya Froid, bukan Freud."

Dia hanya tersenyum dan mengulangi kata 'Freud' dengan lafal yang sudah dibenarkan.

Kemudian mulutnya meluncurkan satu nama tokoh psikologi lainnya, Jung. Kali ini pelafalannya benar. Ia menyatakan ketertarikannya terhadap tokoh itu dengan antusias. Ia banyak bertanya tentang Jung, tapi tak ada satupun yang saya ketahui. Ahh malu rasanya, ditanyakan tentang sesuatu hal yang dekat dengan saya tapi saya sendiri tak banyak mengetahuinya dibandingkan dia. Lebih malu lagi, ketika sadar bahwa beberapa menit sebelumnya saya mungkin boleh sombon karena lebih unggul dalam pelafalan kata 'Freud', tapi untuk masalah Jung nilai saya NOL besar. Pemahaman saya tentang Jung sangat jauh dibandingkan dengan yang dia ketahui.

Saya mere-call informasi dalam otak tentang tokoh-tokoh psikologi.

Rogers? ahh namanya masih hangat dalam pikiran saya, sering disebut-sebut di kelas Konseling dan Psikoterapi, pokoknya yang menggagas person-centered therapy deh. Maslow? hirarki kebutuhan. Sullivan? yang saya inget cuma teori nipple-nya. Adler? yang urutan kelahiran itu lho. Horney? tentang hostility gitu deh. Skinner, Bandura, Pavlop? behavioristik pastinya. Lewin? fenomenal field. Erikson? yang tahap perkembangan sosial. Terus kalau Erick Fromm? Mmm.. yang ego ideal kan? Allport? Anna Freud?

Oh Tuhan, nyatanya, saya hanya berkomitmen saja kuliah di psikologi, tahu tentang tokoh-tokoh psikologi tapi tidak benar-benar mengenal mereka. Saya belum engage dengan ke-psikologi-an itu sendiri, tapi sudah puas dan sombong dalam diri. Ya Rabb, lindungi hamba-Mu ini dari kesombongan atas ilmu yang didapat. (sigh)

No comments:

Post a Comment