Setelah sekian lama nggak review film, kali ini saya mau review 2 film yang saya tonton semalam sebelum UAS. Satu film drama korea (Finding Mr.Destiny), satunya lagi film thriller (The Roomate).
Finding Mr.Destiny, menceritakan tentang seorang wanita, Ji Woo, yang dipaksa ayahnya untuk mencari cinta pertamanya, Kim Jong Wook, lelaki yang ditemuinya 10 tahun yang lalu saat berlibur di India, dengan bantuan jasa perusahaan 'First Love' milik Gi Joon. Ji Woo -yang sebenarnya masih menyimpan identitas Kim Jong Wook- tidak mau memberikan informasi tentang Kim Jong Wook kepada Gi Joon. Ji Woo tidak mau bertemu dengan Kim Jong Wook karena ia takut dengan takdirnya, ia takut jika cinta pertamanya tidak seindah yang ia rasakan dulu. Singkat cerita, Ji Woo akhirnya bertemu dengan Kim Jong Wook atas bantuan Gi Joon, tetapi pertemuan ini hanya bertujuan untuk menyelesaikan hubungan antara dirinya dengan Kim Jong Wook, karena Ji Woo ingin memulai sesuatu yang baru dengan Gi Joon yang juga menyukai dirinya sejak bersama-sama melakukan pencarian Kim Jong Wook. Dan ternyata dari epilog di film ini, sejak 10 tahun yang lalu, Ji Woo sudah pernah bertemu dengan Gi Joon di bandara, dan sebenarnya Mr.Destiny-nya Ji Woo itu ya Gi Joon.
Sebenarnya saya bukan korean-movie-freak, tapi pas nonton film ini lumayan seru dan lucu, ditambah lagi kepincut sama mata segarisnya Gong Yoo (pemeran Gi Joon). Sinematografinya juga simple tapi asik apalagi pas setting di India. Lucu aja liat orang-orang Korea yang putih dan matanya segaris ada diantara kumpulan orang-orang India yang belo-belo. Nice deh :)
Kalau pas nonton film Finding Mr.Destiny saya bisa tenang dan senyam-senyum liatin mata Gong Yoo, di film The Rommate lumayan bikin deg-degan dan ngeri juga (lil' bit of lebay).
Film ini menceritakan tentang Sara (Minka Kelly, yang jadi Autumn di 500 Days of Summer) yang memulai kuliahnya dan tinggal diasrama dengan teman sekamarnya Rebecca (Leighton Meester). Awalnya Sara tidak merasakan hal yang aneh tentang Rebecca, tetapi semakin lama temannya ini mulai terobsesi terhadap dirinya. Rebecca tidak suka jika Sara pergi bersama pacar atau temannya yang lain. Ia selalu berusaha untuk mencari cara agar bisa mendapatkan perhatian dan selalu bersama Sara, mulai dari membelikan tiket pameran, sengaja menyakiti dirinya dan mengatakan kepada Sara bahwa ada orang jahat yang menyakitinya saat mencari kucing peliharaan Sara yang seolah-olah hilang padahal di bunuh oleh Rebecca dengan menggilingnya di mesin cuci, sampai membunuh mantan pacar Sara! Sadis.
Awalnya saya pikir kalau Rebecca ini lesbian, karena saking protektifnya sama Sara, tapi ternyata dari salah satu adegan di film dimana Sara dan pacarnya menemukan botol Zyprexa* di laci lemari Rebecca, yang diketahui bahwa Rebecca itu mengalami gangguan psikosis. Ckckckk...
Walaupun ini termasuk ke dalam psychological thriller movies dan cukup bikin deg-degan tapi nggak semenegangkan dan nggak se-'wah' film Black Swan, Hard Candy, A Nightmare on Elm Street atau The Crazies. Tapi serunya, siapa yang bisa nyangka kalau si cantik dan polos Rebecca ternyata adalah seorang psycho! Film ini juga bagus buat ngingetin para mahasiswa, khususnya yang ngekost atau diasrama, buat hati-hati sama teman sekamarnya karena bisa jadi rommatenya itu mirip kayak Rebecca. hehehe..
*Zyprexa adalah obat untuk mengendalikan dan melumpuhkan agitasi akut pada penderita schizophrenia dan bipolar disorder. Gejala agitasi seperti kegembiraan yang ekstrim, permusuhan, kontrol impuls yang buruk, ketegangan dan un-cooperativeness (sumber: www wikipedia.com)
No comments:
Post a Comment