Tuesday, October 11, 2011

Balada Kancil dan Kura-Kura

Alkisah hiduplah seekor Kancil, ia beruntung sekaligus malang. Ia beruntung karena dianugerahkan oleh Tuhan kemampuan berlari yang cepat dan ia pun malang karena selalu merasa takut kehilangan kemampuannya tersebut.

Sebutlah Kura-kura, si hewan lelet yang menjadi petaka bagi Kancil. Entah untuk alasan apa, Kancil selalu merasa takut tersaingi oleh Kura-kura, terutama dalam hal kemampuan berlari. Padahal sangat jelas bahwa Kura-kura tidak mungkin mengalahkan Kancil dalam hal berlari. Untuk menempuh jarak 100 meter pun, Kura-kura menghabiskan waktu selama 1 jam, berbeda dengan Kancil yang mampu melewati jarak tersebut dalam hidungan detik.

Semakin Kancil merasa tersaingi oleh Kura-kura, semakin kura-kura tidak mengerti apa alasan yang tepat dari apa yang Kancil lakukan.

Akhirnya Kura-kura pun membuka suara: "Kancil sahabatku, aku bukan rival yang tepat untukmu. Kemampuan berlariku jauh dibawah kemampuan berlarimu. Kalau kau tetap merasa aku sainganmu, itu merupakan hal yang sia-sia. Karena Tuhan tidak menakdirkanku untuk dapat berlari melebihimu. Lihatlah keluar sana, masih ada Cheetah atau bahkan Rio Haryanto, pembalap muda Indonesia, yang bisa menjadi saingan yang tepat daripada aku."

Kancil membalas dengan melangkah pergi. Tidak mengindahkan ucapan Kura-kura.

Baginya, Kura-kura tetap menjadi saingannya, untuk alasan yang se-irasional apapun yang sama sekali tidak pernah Kura-kura ketahui sampai Kancil sendiri yang menyatakannya.

No comments:

Post a Comment