______________________________________________________________________________
Sore itu, dibawah temaram lembayung senja, tiga maret nol sembilan.
Kurasakan begitu indahnya semburat cahaya lembayung dikala hangat matahari kan bergantikan dengan dinginnya malam. Aku terpaku, menatap sinar euforia yang terlukis bergitu indah dihadapanku. Harta karun dunia yang sempat tersembunyi itu kini keluar menampakkan wajahnya walaupun perlahan gelap mulai menyelimuti.
Aku diam. Terbawa dalam alam penuh pesona. Perlahan namun pasti kurasakan setiap inci tubuhku naik menuju langit ke tujuh. Alam menyambutku dengan membukakan pintu gerbang negeri di atas awan. Hanya untukku. Meskipun aku datang tak diundang dan tanpa ucap salam.
Semakin aku terhanyut semakin aku ingin menghampiri dan mencoba menggapai keindahan dunia yang terekam indah dalam lensa mataku. Menjulurkan tangan kosongku tuk berusaha meraih indahnya. Berusaha mendekap mesra hangatnya. Atau hanya sekedar merasakan hembusan keindahannya melewatiku.
Namun kurasakan lembayung itu menjauh sedikit demi sedikit dari keberadaanku. Perlahan gelap malam mulai menutupi wajah cantik matahari senjaku. Seakan malam iri dengan kekaguman yang kupersembahkan untuk penghuni sore itu.
Aku marah. Melihat lembayung yang semakin pudar tertutup malam. Aku diam. Karena tak bisa melampiaskan asaku. Aku tertunduk. Melihat malam yang tersenyum menggantikan lembayung itu.
Tiba-tiba aku tersentak. Saat itu pula aku tersadar. Alam sadarku menciptakan sebuah tanya dibalik keindahan yang sekejap sempat kurasakan itu. Sebuah tanya yang tak ku temukan jawabnya. Sebuah tanya dibalik asa egoku. Sebuah tanya yang belum sempat kusampaikan pada lembayung senja itu. Apakah semua ini benar adanya atau hanya refleksi mimpiku ???
______________________________________________________________________________
Tulisan diatas pernah saya publikasikan di facebook kurang lebih setahun yang lalu. Bisa dibilang, termasuk kedalam jajaran tulisan favorit saya. Setiap saya membacanya, terkadang saya berpikir kenapa saya bisa menulis tulisan selebay dan mendayu-dayu seperti itu.
Benar kata orang, Kalau seseorang sedang mengalami jatuh cinta, patah hati, seneng, sedih, atau perasaan lain, terkadang lebih mudah mengungkapkan perasaan tersebut baik dalam tulisan, lagu atau apapun. Dan saya berada di option pertama ketika menuliskan tulisan tersebut.
Hmmm.. saya jadi rindu merasakan perasaan itu lagi.
No comments:
Post a Comment