Wednesday, May 2, 2012

Cerita Sebelum Tidur Milik Yayang (1)

Pukul 22.00 WIB, Tahun 1995

"Ayo, Yang. Tidur ya. Besok Ibu kerja pagi nih." Ibu mengelus-elus rambut pendek Yayang. Berharap si anak semata wayangnya itu segera terlelap. Heran, sejak pagi Yayang terus-terus beraktivitas dan bermain, tetapi kenapa sampai malam begini ia tidak merasa lelah juga? Ah, dasar balita. Kapasitas energinya terkadang sulit untuk dibayangkan, gumam Ibu dalam hati.

"Aku mau teh manis." kalimat kecil muncul dari mulutnya yang manis.

"Oke, Ibu buatkan ya. Tapi kalau udah minum teh manis, Yayang langsung tidur ya!" Si kecil Yayang menjawab dengan anggukan. Sekali lagi Ibu mengelus rambut pendek Yayang kemudian beranjak ke dapur membuat teh manis.

Teh manis tersaji dalam sebuah botol bayi berwarna putih polos. Ujung botolnya bergerigi. Hasil ukiran manis dari gigi si kecil Yayang.

"Nggak mau teh manis, pengennya susu." Ujar Yayang sambil menepis teh manis yang disuguhkan Ibu. Tanpa menunggu lama, Ibu kembali ke dapur. Memindahkan teh manis yang sudah dibuat ke dalam gelas, kemudian menggantinya dengan susu.

Tak berapa lama Ibu kembali ke kamar dengan susu yang tersaji di dalam botol yang sama. "Ahh nggak mau susu putih, maunya susu coklat!" pinta Yayang. Untuk kedua kalinya Yayang menolak minuman yang dibuatkan Ibu. Ibu hanya menghela napas. Tak berani melawan. Karena jika melawan, Ibu tahu bahwa Yayang pasti akan lebih rewel.

Untuk ketiga kalinya Ibu kembali ke dapur. Kembali memindahkan susu yang sudah dibuat ke dalam gelas. Kali ini ia yakin minuman buatannya tidak akan ditolak oleh Yayang.

Sayangnya, Yayang kembali rewel. "Susu coklatnya nggak mau dibotol, maunya di gelaaaas!"

Ibu kesal. Tapi rasa sayang terhadap Yayang menahannya untuk tidak marah.

Setelah susu coklat berpindah tempat dari botol ke gelas, Yayang tidak rewel lagi. Ia meminum susu coklat dengan cepat. Tetapi sampai pada tetes terakhir, Yayang belum juga memperlihatkan tanda-tanda mengantuk. Ibu mulai bingung.

"Ayo dong Yang, tidur. Ibu udah ngantuk nih." Rayu Ibu sambil merebahkan badannya disamping Yayang.

"Iya bobo, tapi 'sayang-sayang' dulu ya." Ibu tersenyum. Ibu menyingkap sedikit kaos yang dipakainya dan membiarkan tangan Yayang menyelinap masuk menuju perutnya. Sambil memejamkan mata, Yayang mulai mengelus-ngelus perut Ibu. Ini yang disebut Yayang dengan istilah 'sayang-sayang'.

Semakin lama, gerakan tangan Yayang semakin memelan. Yayang pun semakin terlelap. Dan Ibu yang berada disamping Yayang pun tak mau kalah untuk berlomba-lomba menuju alam mimpi.

No comments:

Post a Comment