Tuesday, May 8, 2012

The Way Home (2002)

Ternyata, culture shock tidak hanya berlaku untuk Sangwo dalam film The Way Home saja --yang harus melepaskan kehidupan modernnya dan tinggal didesa bersama Neneknya yang bisu dan buta huruf-- tapi berlaku juga untuk saya. Disaat siangnya saya bersama adiknya nonton The Avengers, dimana emosi saya bergejolak melihat super hero-super hero ganteng nan gagah beraksi, malamnya saya melanjutkan nonton The Way Home, sebuah film yang sangat menyebalkan dan menyedihkan! Dan tentu saja membuat emosi saya kembali bergejolak. Halah!

Di 10 menit pertama saja, saya sudah mulai uring-uringan; kapan film ini selesai? Ketika saya melihat durasinya, ternyata masih ada 70 menit lagi! Ahhh, saya benar-benar nggak tega menonton film ini. Tapi film ini kadung di putar, dan saya penasaran dengan endingnya. Walaupun selama nonton film, saya terus-terusan rewel. Si Sangwo ini benar-benar bikin kesel dan pitakoleun pisan!

Pantas saja, Douglas, si teman yang merekomendasikan film ini, selalu bertanya tiap bertemu apakah saya sudah menonton filmnya atau belum. Ah, baru nyadar, ternyata saya menunda-nunda menonton film yang banyak pembelajaran didalamnya. Thanks ya, Do :)

The most sadness movie I've ever seen. Yang nggak tegaan, mending jangan nonton film ini :)

Di akhir film ada tulisan; Film ini didedikasikan untuk seluruh nenek. Hmmm jadi kangen Mbah (kiri) dan Emak (kanan), mudah-mudahan aku bukan cucu yang bandel kayak Sangwo yaaaa ^^

No comments:

Post a Comment